Organisasi Industri, Pendekatan dan Permodelan

www.wnputrio.com

Organisasi terdiri dari sekumpulan manusia yang memiliki peran jabatan dan kesepakatan melaksanakan aktivitas tertentu untuk mencapai tujuan. Pengorganisasian kerja salah satu fungsi dasar manajemen dapat dipandang sebagai proses menetapkan hubungan baik secara vertikal maupun horizontal antara beberapa sumber daya yang dimiliki organisasi. Organisasi berbentuk formal memiliki penjelasana dalam hal berikut.
  • Struktur Formal, diwujudkan dalam departemen yang ada. 
  • Peran dan fungsi, wewenang dan tanggung jawab masing - masing yang sesuai dengan jabatan. 
  • Hirarki dan interaksi, hubungan antara wadah yang terstuktur.
Banyak kita temui adanya kelompok - kelompok informal yang memiliki aturan dan kaidahnya sendiri. Berbeda dengan kelompok formal yang dibentuk secara resmi dan bersifat job centered atau  task oriented, memiliki anggota berdasarkan kemampuan dan keahlian untuk melaksanakan tugas. Kelompok informal yang berkonotasi tak resmi eksentensi keberadaannya bersifat spontanitas sebagai referensi keakraban pergaulan. Orientasi pembentuk bersifat man centered / people oriented sedangkan seleksi anggota berdasarkan perasaan senasib / kesamaan interest, latar belakang sosial - budaya, dan lain sebagainya.

Kelompok informal mempunyai pemimpin yang tidak memiliki posisi atau jabatan tertentu dalam organisasi, umumnya terbatas pada lingkungan pergaulan yang tidak dapat dihindari. Jika berusaha menghapus kelompok - kelompok informal sama dengan meralang pergaulan dan interaksi antar manusia. Kelompok informal, ilmu manajemen modren memberikan kiat untuk menggunakan potensi kelompok dalam meningkatkan produktivitas organisasi, Contoh kendali mutu ( Quality Control Circles ). Organissai dari bebagai kelompok dapat di kelompokkan menjadi beberapa model, antara lain.
  • Community model, organisasi memiliki sejumlah nilai yang didukung dan menyatukan anggota dalam suasana bebas dan akrab. Semakin besar struktur dan volume organisasi maka akan memperlemah asumsi tersebut. 
  • Bureaucratic model, memiliki beberapa struktur, antara lain tersusun secara hirarkis, berdasarkan fungsi serta tugas yang terspesialisasi secara konkrit, berdasarkan aturan yang raisonal dan tidak pandang bulu ( impersonal), terkoordinasikan untuk dikendalikan untuk mencapai sasaran tertentu. Semakin besar volume organisasi maka akan mendekati model tersebut dan diterapkan  untuk organisasi usaha serta memiliki kesan formal. 
  • Conflict model, sekumpulan manusia yang memiliki kepentingan masing - masing bahkan bertentangan satu sama lain. 
  • Multiversity model, Organisasi sebagai wadah kelompok manusia untuk tumbuh dan berkembang dengan latar belakang budaya berbeda. 
Tujuan formal organisasi, memberikan landasan terhadap eksistensi maupun alasan berdirinya suatu organisai yang digunakan sebagai alat pengikat kepentingan individu yang berada dalam organisasi tersebut. Organisasi tidak dapat mencapai tujuan formal tapi anggota merasa puas berada didalamnya karena dapat memenuhi tujuan individu yang berbeda dengan tujuan organisasi. Organisasi dapat mencapai tujuan formal tapi dengan rasa tidak puas secara maksimal. Tugas pemimpin atau pengelola organisasi ialah mensinkronkan tujuan individu dengan tujuan formal organisasi.

Terkait: Organisasi Industri: Struktur dan Proses Pembentuknya
Keseimbangan internal ialah keseimbangan antara keseimbangan individual dengan kepentingan organisasi. Jika tujuan formal dapat tercapai tanpa memperhatikan keseimbangan internal maka eksistensi organisasi sebagai wadah berhimpun akan terancam. Keseimbangan pemenuhan kepentingan bisa memiliki dampak pada melemahnya suasana at home bagi anggota dan loyalitas serta dedikasi terhadap organisasi akan menurun.

Kiat ampuh untuk mengelola organisai ialah menggunakan pendekatan sistem (system approach). sistem dinyatakan sebagai gabungan dari elemen sistem yang disebut dengan sub system dimana dihubungkan dengan suatu proses berfungsi sebagai kesatuan organisasi untuk menghasilkan sesuatu.

Pendekatan sistem, Organisasi dikelola dengan tindakan yang nyata pada sebuah komponen ( sub sistem ) dimana dapat memberikan pengaruh terhadap komponen yang lain. Pendekatan sistem memberikan kesadaran bagi pengelola organisasi bahwa setiap sistem pada hakikatnya ialah sub sistem dari sistem. Pendekatan sistem juga dapat diartikan sebagai pendekatan manajerial yang memperhatikan setiap permasalahan organisasi secara intergral. Pemecahan masalah dan pengambilan keputusan manajemen harus dianalisis,  melihat hubungan antara satu masalah dengan masalah yang lain.
Berbagi
Suka dengan artikel ini? Ajak temanmu membaca :D
Posting Komentar