Proses Pemesinan: Konsep Dasar dan Penjelasannya

www.wnputrio.com

Konsep Dasar Proses Pemesinan 

Proses produksi dapat dilakukan menggunakan mesin perkakas dimana memanfaatkan gerakan antara pahat dengan benda kerja sehingga dapat menghasilkan produk yang geometris. Pada proses pemesinan ini menghasilkan sisa dari pengerjaan sebuah produk yang disebut geram. Ada dua mata pahat dalam proses pemesinan, yaitu pahat bermata potong tunggal (Single Point Cutting Tool) dan pahat bermata potong jamak (Multiple Point Cutting Tool). Pahat bisa melakukan gerakan potong dan gerakan makan.
Proses pemesinan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu proses pemesinan yang digunakan untuk membuat benda kerja silindris / kronis dengan menggunakan benda kerja (pahat) berputar dan proses pemesinan yang digunakan untuk membentuk benda permukaan datar tanpa memutar benda kerja. Ada beberapa proses pemesinan yang termasuk dalam benda kerja silindris, meliputi proses bubut dan variasi proses yang dilakukan dengan menggunakan mesin bubut, mesin gurdi (drilling machine), mesin frais (millling machine) dan mesin gerinda (grinding machine).
Ada beberapa proses pemesinan yang termasuk dalam benda kerja permukaan datar, meliputi proses sekrap (Shaping planing), proses lot (sloting), proses menggergaji (sawing) dan proses pemotongan roda gigi.
Pemesinan memiliki tujuan untuk menghasilkan benda kerja yang berasal dari bahan dasar ferro dan non ferro dimana melalui proses pemesinan dengan menggunakan mesin perkakas. Permesinan ialah sebuah cabang dari pemesinan yang meliputi proses permesinan  dengan cara menghilangkan dan membuang sebagian material dari benda kerja. Ada beberapa hal yang termasuk daam permesinan, antara lain.
  • Perhitungan parameter, yang bekerja mengunakan mesin perkakas.
  • Struktur, kekuatan bahan, klasifikasi dan elemen dasar proses pemesinan. 
  • Mekanisme pembentukkan tatal.
  • Prinsip dasar gesekan.
  • Lubrikasi dan keasusan
  • Geometri pahat. 
  • Cairan pemotong.
  • Alat pemotongan.
  • Proses finishing  dalam mengerjaan logam. 
Ada beberapa hal yang termasuk dalam pemesinan, antara lain.
  • Proses bubut, proses ini dilakukan dengan cara memakan benda kerja dimana dengan cara memutar benda kerja secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja.
  • Proses menyekrap, gerakan pemotongan terjadi ketika objek berputar berlawanan arah jarum jam dan bor bergerak secara horizontal.
  • Proses pembuatan lubang, proses memakan benda kerja yang biasanya dilakukan oleh badan mesin (ram) secara bolak-balik pada potongan pahat pada benda kerja ialah gerakan translasi lurus, benda kerja dalam diam dan pahat bergerak lurus.
  • Proses mengefreis, proses pemotongan benda kerja yang dilakukan bolak-balik, sedangkan gerakan makan dilakukan oleh pahat.
  • Proses menggerinda, proses pemurnian permukaan kerja digunakan dalam tahap finishing dengan toleransi yang kecil.  Gerinda memotong searah jarum jam dan gerak makan ketika benda kerja maju kearah gerinda.
  • Proses mengergaji, proses pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan dengan menggunakan pahat yang diputar oleh poros spindel mesin. Gerakan makan terjadi ketika benda maju ke pahat dan gerak potong terjadi ketika pahat freis beputar
  • Proses memperbesar lubang, Suatu proses pemakanan benda kerja dimana gerakan memotong terjadi pada waktu mata potong berputar berlawanan arah jarum jam dan gerak makan terjadi pada saat mata potong bergerak turun untuk menambah pemakanan benda kerja.

Sistematika Perancangan Produk

Produk dirancang dengan sedemikian rupa sehingga harga bahan, ongkos produksi dan biaya penyimpanan dapat ditekan seminim mungkin. Produk dapat dibuat lebih kuat dan tahan lama. Perancang harus dapat menarik batas, sehingga menghasilkan produk yang ekonomis. Desain dapat dibuat dari bahan yang lebih murah dalam jumlah yang lebih banyak, untuk menggantikan bahan yang lebih kuat tetapi lebih mahal. Produk tidak perlu dirancang melebihi persyaratan pemakaiannya, karena rancangan yang baik mencakup pada pemilihan cara penyelesaiannya . Perusahaan sering memilih produk berdasarkan fungsi, cara operasi dan penampilannya. Produk tertentu dengan warna dan penampilan yang menarik seringkali lebih mudah dipasarkan. Pada umumnya fungsi suku cadang merupakan faktor penentu, seperti disyaratkan kekuatan yang tinggi , ketahanan aus , daya tahan korosi.

Peralatan Pemesinan

Alat pemotong dalam proses pemesinan berbeda - beda sesuai dengan proses yang digunakan. Secara umum, alat potong memiliki sifat yang berlawanan dengan beda kerja, antara lain.
  1. Alat potong harus lebih keras dibandingkan unsur paling keras dari benda kerja , bukan saja pada suhu ruangan tetapi juga pada suhu pengoperasian. Kekerasan dalam kondisi panas yang tinggi akan mencegah terjadinya deformasi plastis, hingga dapat menjamin bentuk alat potong tetap terjaga dalam kondisi ekstrim  dimana disebabkan oleh proses pembentukan fatal dan membantu menghambat keausan.
  2. Ketangguhan yang dimiliki alat potong digunakan untuk menghadapi kejutan mekanis dalam pemotongan terputus - putus. 
  3. Ketahanan alat potong jika terjadi kejutan termal digunakan saat terjadi pemanasan dan pendinginan yang cepat dalam pemotongan terputus - putus. Konduktivitas termal dapat memberikan keuntungan karena mampu menjaga suhu di wilayah kontak tetap dingin. 
  4. Adhesi rendah terhadap bahan benda kerja dapat mencegah pengelasan setempat. Adhesi yang tinggi diperlukan bila daerah geser sekunder harus distabilkan. 
  5. Difusi unsur - unsur pembangun alat potong kedalam bahan benda kerja akan mempercepat keausan, sehingga kelarutan alat potong dalam bahan benda kerja harus rendah.
Menurut resistensi, ada beberapa bahan alat potong yang paling penting, antara lain.
  • Baja karbon, cocok digunakan untuk memproses bahan - bahan lunak, seperti kayu dan hanya pada tingkat manufaktur rendah.
  • Baja kecepatan tinggi, sebagian alat potong terbuat dari baja dimana terbagi atas dua kelompok, antara lain Molibden ( M1 , M2 , dst . biasanya dengan 0 , 8 % , 4 % Cr , 5 - 8 % Mo , 0 , 6 % V),  dan jenis Tungsten ( TI dengan 0 , 7C - 4Cr - 18W - 1 ).
  • Karbida coran, jika proporsi karbida sangat tinggi, maka alat potong tidak bida digunakan dalam keadaan panas dan pembentukannya harus dilakukan dengan pengecoran.
  • Karbida semen / cemented carbide : dihasilkan dengan teknik metalurg serbuk yang paling dominan . Karbida berpelapis, memiliki permukaan yang sangat keras dan nonreaktif serta bertindak sebagai penghalang difusi namun sekaligus tangguh terhadap patahan sehingga memungkinkan dilakukan pemotongan terputus - putus.
  • Cermen, sub kelas dari karbida semen yaitu keramik yang diikat dengan rasa logam. Digunakan untuk memotong baja dan baja tahan karat, konduktivitas panas yang baik serta kecepatan potong yang tinggi dalam pemesinan komponen - komponen dengan bentuk hampir bersih.
  • Alat potong keramik,cocok digunakan untuk kecepatan tinggi namun hanya pada beban ringan dan kontinu. 
  • Nitrid Boron Kubus Polikristalin, bahan ini tidak mengalami keausan difusi saat dipakai memetong bahan berdasar besi.
  • Intan Polikristalin merupakan bahan paling keras dimana intan ini telah lama digunakan dalam bentuk kristal tunggal untuk mengerjakan penghalusan aluminium dengan kecepatan tinggi serta bahan non besi lainnya. Intan alami cepat rusak dibandingkan kristal tunggal buatan.
Berbagi
Suka dengan artikel ini? Ajak temanmu membaca :D
Posting Komentar