Sejarah Ilmu Manajemen (Perkembangan Awal Pemikiran Manajemen)

 

Sejarah Ilmu Manajemen (Perkembangan Awal Pemikiran Manajemen)

Teori manajemen terbentuk dari beberapa perkembangan dalam waktu yang sangat panjang. Konsep manajemen ini telah berkembang sejak zaman sebelum masehi. 

Perkembangan Awal Pemikiran Manajemen

Konsep manajemen telah mulai berkembang dari beberapa kerajaan kuno, seperti bangsa Sumeria, Mesir, Babilona. Yunani dan lain sebagainya. Organisasi yang bersifat formal sudah ada sejak zaman dahulu yang dapat dilihat pada angkatan Yunani, angkatan perang Romawi dan gereja katolik Roma ( Stoner J.A., R.E. Freeman dan D.R Gilbert Jr. tahun 1995). Pemerintahan Sumeria telah menggunakan peraturan secara tertulis. Pembangunan piramida bangsa Mesir telah menggunakan fungsi manajemen, diantaranya perencanaan, pengorganisasian dan pengendalian. Pemerintahan Babilona melakukan implementasi hukum dan kebijakkan dalam menjalankan pemerintahan. Pemerintahan Yunani menggunakan sistem yang berbeda untuk kota dan negara bagian yang berada di wilayah kekuasaannya. Pemerintahan romawi juga telah menggunakan struktur organisasi yang rapi untuk memperlancar komunikasi dan pengendalian.

Teori manajemen terus mengalami perubahan. Terdapat beberapa pendekatan dalam kajian teori manajemen, antara lain Scientific management school, classical organizational theory school, the behavioral school, management science, the system approach, the contingency approach dan dinamic engangement approach (Stoner J.A., R.E. Freeman dan D.R Gilbert Jr. tahun 1995 dan schermerhorn, J.R. tahun 1996).

Frederick W. Taylor ialah pengusung dari aliran manajemen ilmiah. Saat Taylor melihat kejadian "soldering" yang berarti pekerja memperlambat kecepatan dalam bekerja, dimana taylor mencoba menghitung lama setiap proses produksi dan merancang cara yang paling efesien. Kemudian taylor juga melakukan implementasi sistem imbal jasa yang bersifat sama rata dimana berdasarakan produktivitas dan hasil kerja. Sistem ini dikenal dengan nama differential rate system yang berarti semakin produktif karyawan makan semakin besar imbalan jasa yang diperoleh. Dampak negatif dari implikasi ini ialah meningkatnya pemutusan hubungan kerja (PHK), meningkatnya rasa ketidakpercayaan karyawan dan serikat pekerja terhadap manajemen. 

Henry L. Gantt (1861-1919) juga merupakan pengusung aliran manajemen ilmiah. Gantt mengembangkan sebuah teknik yang dikenal sebagai bagan Gantt/Gantt chart dimana teknik ini masih banyak digunakan sampai sekarang.

The Gilberths mempelajari tentang kelelahan dan gerakan. Menurut Gilberths kelelahan kerja dan gerakan memiliki kaitan yang erat dimana efesiensi pergerakan dalam bekerja dapat mengurangi tingkat kelelahan.

Henry Fayol ialah pengusung aliran teori organisasi klasik yang memperkenalkan 14 prinsip manajemen, antara lain pembagian pekerjaan, kewenangan, kesatuan komando, kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi, remunerasi, sentralisasi, hierarki, tata tertib, keadlian, stabilitas staff, inisiatif dan semangat korps.

Max Weber (1863-1961), pengusung aliran teori organisasi klasik dimana ia memperkenalkan konsep birokrasi. Birokrasi ialah suatu prosedur formal yang telah terstuktur dan dijadikan sebagai pedoman kerja suatu organisasi.

Mary Parker Follett (1868-1933), juga merupakan pengusung aliran teori organisasi klasik dimana ia memandang manajemen sebagai suatu seni untuk mencapai sesuatu melalui orang lain. 

Hugo Munsterberg (1863-1916), mengusung aliran tingkah laku dimana memadang tingkah laku sebagai hal yang tidak bisa diabaikan dalam mengelola organisasi. Menurut Munsterberg bahwa psikologi dapat memberikan konstribusi yang bernilai bagi para manajer, terutama dalam melakukan seleksi dan motivasi karyawan.

Elton Mayo (1880-1949), Melakukan kajian tentang pengaruh pengcahayaaan pabrik dengan produktivitas karyawan dimana dalam studi tersebut dibuktikan bahwa penerangan yang kurang dapat menurunkan produktivitas karyawan. 

Douglas McGregor, dikenal dengan teori X dan Y yang membahas tentang prilaku dan motivasi para pekerja. Berikut ini ialah gambaran dari teori X dan Y. 

Teori X (pandangan negatif) 

  • Cenderung tidak suka bekerja dan berusaha menghindari pekerjaan.
  • Pimpinan harus bisa mengendalikan, mengarahkan memaksa dan mengancam karyawan supaya dapat bekerja untuk mencapai tujuan organisasi. 
  • Cenderung lebih suka untuk diarahkan, menghindari tanggung jawab, menginginkan keamanan dan tidak terlalu berambisi.
Teori Y (pandangan positif)

  • Secara alami tidak membenci pekerjaan , namun memandang pekerjaan sebagai bagian dari hidupnya.
  • Secara internal termotivasi untuk mencapai sebuah tujuan yang menjadi tanggung jawab bersama.
  • Bersedia secara sukarela mengikatkan diri pada tujuan bersama dan dapat menerima penghargaan jika tujuan tersebut tercapai. 
  • Mempunyai kapasitas untuk berinovasi dalam memecahkan masalah organisasi.
  • Meskipun karyawan mempunyai kecerdasan, namun organisasi tidak mampu memanfaatkan kelebihan dari karyawan secara optimal.


Management Science School

Dalam menghadapi bermacam masalah kompleks, maka untuk mencari solusi  yang dikembangkan konsep penelitian operasi yang disebut dengan ilmu management. Operation research ialah teknik matematika yang digunakan dalam melakukan modeling, analisis dan pencarian solusi masalah manajemen. Teori ini memberikan dampak pada pengembangan teknologi komputer dan otomotif. 

The System Approach

Organisasi di pandang sebagai sebuah kesatuan dimana masing - masing bagian berkaitan satu sama lain dimana terdapat 2 jenis sistem antara lain. sistem terbuka yang mempunyai hubungan interaksi dengan lingkungan dan sistem tertutup yang tidak memiliki hubungan interksi dengan lingkungan. 

Dalam sebuah sistem, ada aliran serta proses transformasi yaitu dari input menjadi output, dimana input berupa SDM, kapital, teknologi dan informasi yang diperoleh dari lingkungan eksternal. Sedangkan output berupa barang maupun jasa yang di alirkan ke konsumen dimana konsumen bagian dari lingkungan eksternal organisasi. 

Pendekatan Contingency

Pendekatan ini sering disebut juga dengan pendekatan situasional dimana untuk mengembangkan konsep bahwa teknik manajemen yang terbaik dalam upaya mencapai tujuan organisasi ialah bervariasi tergantung masalah yang dihadapi. Konsep kepemimpinan situasional ialah hasil dari pemikiran pengembangan ilmu manajemen aliran pendekatan contingecy.

Pendekatan Dynamic Engagement

Menurut pendekatan ini faktor waktu dan hubungan manusia dapat mempengaruhi konsep manajemen. Teori manajemen pendekatan dinamis memiliki 6 tema menurut Stoner J.A., R.E. Freeman dan D.R Gilbert Jr. (1995), antara lain. Lingkungan organisasi baru, etika dan tanggung jawab Social, globalisasi dan manajemen, inventing dan reinventing organisasi, budaya dan multibudaya serta kualitas.



Berbagi
Suka dengan artikel ini? Ajak temanmu membaca :D
Posting Komentar