Konsep Dasar Sistem Kanban

 

Konsep Dasar Sistem Kanban

Konsep Dasar Sistem Dorong dan Sistem Tarik

Sistem ini dirancang agar dapat memindahkan material dan membuat produk dimana dengan cara mendorong material sepanjang proses. Kegiatan ini akan terus berlangsung meskipun pusat kerja tidak menggunakan material pada tingkat yang sama dengan material dari proses sebelumnya. Jika sistem dorong telah dioperasikan maka akan terus berjalan dan sangat sulit untuk dihentikan karena dinamika dari sistem itu sendiri. Para pekerja dalam sistem dorong mengalami kesulitan dalam menghadapi perubahan secara tiba - tiba dalam permintaan untuk suatu part.

Sistem tarik akan meminta atau menarik material dalam proses sesudahnya berdasarkan kebutuhan aktual dari proses sesudah itu. Proses sebelum tidak boleh memproduksi /mendorong part pada proses sesudah, sebelum ada permintaan produksi dari proses sesudah. 

Jenis Kanban Dalam Sistem JIT

Sistem kanban dikenal dengan kanban tarik dan kanban produksi. Kaban tarik bisa digunakan sebagai alat yang sah untuk memindahkan material dari satu pusat kerja ke pusat kerja lain. Dalam sistem kanban tarik harus selalu mengikuti aliran material dari satu proses ke proses lainnya. Kanban tarik harus memuat nomor part dan tingkat revisi, lot size dan proses routing. 

Kanban tarik digunakan untuk mengambil material yang dibutukan dalam proses produksi sedangkan kanban produksi berguna sebagai alat yang sah untuk mengeluarkan pesanan produksi pada proses sebelum agar membuat part lagi. Jika kanban tarik telah tiba dilokasi proses sebelum menemukan satu atau berapa kontainer yang berisi parts yang telah di pesan. Kanban produksi harus bersama dengan kontainer pada saat itu. Pekerja akan memasang kanban tarik pada tempat yang kelihatan dari kontainer dan kemudian mengirim kontainer ke proses sesudah memesan part berdasarkan kanban produksi yang telah dikeluarkan. 

Peraturan Dasar Dalam Sistem Kanban

Berikut adalah beberapa peraturan dasar yang harus diperhatikan dalam menggunakan kanban sesuai dengan prinsip dari sistem Just In Time (JIT), antara lain. 

  1. Kanban boleh dipindahkan jika lot itu yang akan digunakan. Peraturan ini mengharuskan  proses berikut untuk menarik parts yang dibutuhkan dari proses sebelumnya sesuai dengan kuantitas dan tepat waktu. Setelah kanban di kirim  pada proses sebelum meminta tambahan parts apabila proses sesudah telah menggunakan semua parts yang ada kanban. 
  2. Tidak boleh ada penarikan kanban parts tanpa disertai kanban. Peraturan ini mengharuskan bahwa kanban merupakan satu - satunya alat yang sah untuk perizinan dalam pemindahan atau penarikan parts dari proses sebelumnya ke proses sesudah. Membutuhkan disiplin dari pekerja untuk menaati aturan yang telah ditetapkan dari sistem kanban. 
  3. Pengeluaran dan pengiriman part ke proses tersebut harus sama dengan spesifikasikan yang ada di kanban.
  4. Suatu kanban harus selalu dilampirkan pada produk fisik. Peraturan ini mengharuskan agar suatu kanban sebagai kartu perjalanan selalu di lampirkan pada lot yang selalu tampak oleh pekerja. 
  5. Proses sebelumnya harus selalu memproduksi parts dalam kuantitas sama dengan yang ditarik oleh proses sesudahnya. Setiap proses tidak boleh memproduksi dalam kuantitas yang lebih baik daripada kebutuhan, karena hal itu merupakan pemborosan dalam penggunaan tenaga kerja, mesin, material dan sumber daya lainnya. Kanban produksi untuk mengatur output pada tingkat konsumsi yang sesuai dengan kanban tarik. Setiap aktivitas harus dipadankan dengan rencana jadwal produksi Induk. 
  6. Menekankan pada kualitas dari part yang ditarik oleh kanban. JIT ialah kebutuhan mutlak untuk mempertahankan kualitas superior dalam memproduksi part dan sublassemblies. Berdasarkan hal ini, Program pengendalian kualitas total (total quality control = TQC ) Merupakan syarat untuk implementasi sistem JIT.
  7. Kanban dalam setiap pusat kerja dilakukan dengan susunan atau urutan tibanya kanban itu di pusat kerja. Apabila pusat kerja menemukan kanban dalam beberapa kotak surat  yang berasal dari proses yang berbeda, maka pekerja yang bertanggung jawab pada pusat kerja harus melayani kanban dalam susunan yang berurutan sesuai dengan kedatangan kanban, sehingga berlaku prinsip kanban yang datang pertama akan dilayani duluan. Jika terjadi kegagalan maka bisa menyebabkan kesenjangan dalam tingkat produksi dari satu atau lebih proses sesudahnya. 
Agar peraturan dasar dapat dipahami dan dipatuhi dengan baik, maka disarankan untuk membuat peraturan secara tertulis dan didistribusikan pada semua pihak yang terlibat dalam sistem kanban. 

Penentuan Jumlah Kartu Kanban

Perencanaan material ialah orang yang bertanggung jawab untuk mengeluarkan kartu kanban. Rencana ini juga untuk menentukan ukuran lot dari kanban yang akan menarik material. Sistem perencanaan material berguna untuk meningkatkan tingkat produksi pada part tertentu yang dapat menambah kartu kanban. Jika perencanaan menarik keluar kartu kanban dari sirkulasi yang berguna mengurangi jadwal produksi. Jumlah kanban untuk part tertentu dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut.

Konsep Dasar Sistem Kanban

Sistem Kanban Dalam Lingkungan Repetitive Manufacturing

Dalam Industri manufaktur terdapat dua sistem inventory yang berjalan sejajar dimana yang satu ialah Inventory fisik aktual dari part, subassemblie dan produk akhir yang disimpan dalam ruang penyimpanan dan sepanjang proses manufakturing. Cacatan Inventory yang di simpan dalam data base komputer dimana mengikuti jalur proses manufakturing. Data inventory dalam komputer ialah data yang mengambarkan keadaan inventory fisik aktual. 

Sistem MRP II menggunakan data inventory dalam komputer untuk menghitung kebutuhan material agar mendukung kebutuhan material dalam produksi. Departemen keuangan dapat menggunakan data inventory untuk memantau pengeluaran uang pada inventory fisik aktual. Perusahaan industri manufaktur yang disiplin akan memelihara hubungan satu - satu antara inventory, setiap transaksi pergerakkan inventory, penggunaan, scrap, pembelian dan pengiriman produk.

Sistem kanban memindahkan material dengan menggunakan sistem tarik tetapi tidak mengikuti jejak inventory dalam pusat kerja. Kanban hanya digunakan sebagai alat atau tiket yang sah untuk memindahkan atau memproduksi part. Perusahaan dapat menghitung material yang dikirim melalui kanban dan memasukkan data ke komputer. 

Berbagi
Suka dengan artikel ini? Ajak temanmu membaca :D
Posting Komentar