Rumus Kimia dan Tata Nama Senyawa Kimia

www.wnputrio.com

Rumus Kimia

Ialah kumpulan lambang atom dengan komposisi tertentu. Rumus kimia teridiri dari rumus molekul  dan rumus empiris.

a. Rumus molekul 
Ialah rumus yang menyatakan jenis dan jumlah atom dalam tiap molekul zat. Dimana hanya unsur dan senyawa yang mempunyai rumus molekul.

Contoh :
Rumus molekul air H2O Ialah tiap molekul air terdiri dari 2 atom hidrogen dan satu atom oksigen.
Rumus molekul glukosa C6H12O6  ialah setiap molekul glukosa terdiri dari 6 atom karbon, 12 atom hidrogen dan 6 atom oksigen.

b. Rumus Empiris
Ialah rumus yang menyatakan jenis dan perbandingan terkecil dari jumlah atom penyusun senyawa.

Bilangan oksidasi
Ialah suatu bilangan yang menunjukan kemampuan suatu atom untuk melepas dan menerima elektron dalam pembentukan suatu senyawa. Aturan sederhana dalam menentukan bilangan oksidasi suatu senyawa, yaitu :
  • Nilai bilangan oksidasi unsur bebas atau senyawa unsur adalah 0  
  • Nilai bilangan oksidasi atom H adalah  +1 dan  aturan itu tidak berlaku pada senyawa hidrida (senyawa hidrogen logam). Senyawa hidrida memiliki  nilai bilangan oksidasi adalah -1
  • Nila bilangan oksidasi atom O adalah -2
  • Nilai bilangan oksidasi suatu unsur dalam ion tunggal sama dengan muatannya. Contoh : bilangan oksidasi AI dalam AI3+ adalah 3+
  • Jumlah nilai total bilangan suatu unsur dalam suatu ion poliaton sama dengan muatan ion. Contoh :  tentukan bilangan oksidasi dari H2SO4 

          ( 2 x biloks H) + S + ( -2 x biloks O) =  total muatan          
          ( 2 x 1 ) + S + ( -2 x 4 ) = 0
          (2 + S – 8) = 0
          S = 8 – 2 
          S = +6  

Bilangan oksidasi unsur logam selalu bertanda positif.

Tata nama

Ialah rangkaian aturan senyawa - senyawa kimia. tatanama kimia disusun berdasarkan aturan UIPAC (international union of pure and applied chemistry).

Tata nama senyawa biner non logam dengan non logam

Ialah senyawa yang tersusun dari sesama unsur non logam. Atom yang bermuatan positif cenderung diletakkan didepan, sedangkan atom yang bermuatan negative cenderung diletakkan di belakang.

B – Si – C – Sb – As – P – N – H – Te – Se – S – I – Br – CI – O – F

Contoh :
  • NH3 bukan N3H
  • H2O bukan OH2
  • HCI buka CIH

Senyawa dari dua jenis unsur non logam dengan non logam diberi akhiran ida. Contoh : Hidrogen sulfida, Hidrogen bromida dan Hidrogen klorida.

Pasangan atom yang bersenyawa membentuk lebih dari satu jenis senyawa diberi nama dengan menyatakan jumlah atom tiap unsur dan diakhiran dengan ida. Indeks dalam bahasa yunani ialah

1 = mono                   6 = heksa
2 = di                         7 = hepta
3 = tri                         8 = okta
4 = tentra                   9 = nona
5 = penta                   10 = deka

Contoh :
  • NO    = nitrogen oksida
  • CCI   = karbon tentraklorida
  • SO3   = belerang trioksida
  • N2O5 = dinitrogen pentaoksida

Untuk senyawa yang pada umumnya sudah banyak dikenal tidak perlu mengunakan aturan tersebut.

Contoh :
  • NH3 = amonia
  • H2O = air

Tatanama senyawa biner logam dengan non logam

Ialah senyawa yang tersusun atas ion positif ( kation ) dalam bentuk non logam dan ion negatif ( anion ) dalam bentuk non logam. Aturan penamaan senyawa biner logam dengan non logam yaitu :

Logam yang memiliki satu bilangan oksidasi ( alkali, alkali tanah dan alminium ).
Penamaan dengan menggunakan nama logam dan di beri akhiran ida pada unsur non logam. Contoh :
  • NaBr      = natrium bromida
  • MgBr2    = magnesium bromide
  • Na2O      = natrium oksida

Logam yang memiliki lebih dari satu bilangan oksidasi, penamaan dimulai dari nama logam didepan dan disertai dengan menulis bilangan oksidasi dalamm angka romawi dalam tanda kurung dan nama non logam diberi akhiran ida.

Contoh :
  • CuCI              = tembaga (I) klorida
  • SnO               = timah (II) oksida
  • CuCI2            = tembaga (II) klorida 

Senyawa yang dihasilkan berupa senyawa ion karena terbentuk dari atom yang bermuatan positif dan negatif dengan serah terima elektron.

Tatanama senyawa asam

Asam ialah zat yang jika didalam air dapat menghasilkan H+ dan asam juga termasuk dalam senyawa ion. Ada beberapa asam pada tatanama, antara lain  asam biner dan asam poliatom atau asam oksi. Asam biner terdiri dari dua jenis atom, penulisan nama dengan  cara menuliskan kata asam yang diikuti dengan nama anionnya.

 Contoh :
  • HCI   = asam klorida 
  • HF     = asam florida 
  • HBr   = asam bromida
  • H2S    = asam sulfida

Asam oksi ialah asam yang mempunyai kandungan oksigen, pemberian nama dengan menuliskan kata asam dan diberi akhiran ion.

Contoh :
  • H2SO4           = asam sulfat
  • H3PO4           = asam fosfat
  • HNO3               = asam sulfida 

Tatamana basa 

Ialah zat yang yang jika didalam air dapat menghasilkan OH-. Aturan tatanama basa ialah tulikan nama kationnya dan diberi akhiran hidroksida. 

Contoh :
  • NaOH       = natrium hidroksida 
  • Ca(OH)2    = kalsium hidroksida  
  • Fe(OH)3    = besi (III) hidroksida 
  • Al(OH)3    = aluminium hidroksida  

Tatanama garam 

Ialah senyawa yang terbentuk dari kation basa dan sisa anion asam. Aturan tatanama garam yaitu Penamaan dimulai dengan menulis nama kation dan diikuti nama anion anion sisa asamnya.

Contoh :
  • NaNO3          = natrium nitrat
  • Ca(NO3)2       = kalsium nitrat 

Penamaan dimulai dengan menulis nama kation beserta bilangan oksidasinya dengan menggunakan angka romawi dalam tanda kurung dan diikuti nama anion sisa asamnya.

Contoh :
  • Sn(SO4)2      = tembaga (IV) sulfat 
  • CuS               = tembaga (II) sulfat


Berbagi
Suka dengan artikel ini? Ajak temanmu membaca :D
Posting Komentar