Teman Palsu (Chapter 1)
Pasti kalian punya teman yang seolah - olah dia itu bagaikan malaikat yang selalu ada disaat kita butuh, tapi dibelakang kita malah dia bagaikan duri. Kali ini saya akan berbagi cerita tentang teman palsu.
Dia menatap seekor kucing yang sedang makan di sekitar pekarangan rumah, kemudian ia berjalan keluar kamar dengan senyum karena baru kali ini ia melihat kucing secantik itu. Ketika ia sampai didepan pintu ternyata kucing itu telah pergi, raut wajahnya berubah seketika lalu memutuskan untuk masuk. Saat ia ingin kekamar tiba tiba terdengar suara telpon kemudian tanpa berpikir panjang ia mengangkat telpon tersebut.
" hallo" kataku
" hallo, apa saya bisa berbicara dengan tania ? "
" iya dengan saya sendiri. ini dengan siapa ya ?" kataku
" tan, ini aku kara. masa kamu lupa " kata kara
" kara siapa ya ?" kataku sambil berfikir
" kara teman SD kamu dulu loh" kata kara
" oh iya kara. ada apa kara ? tumben nelpon" kataku
" kamu sibuk nggak hari ini. Apa kita bisa bertemu ?" kata kara tersenyum
" aku nggak sibuk kok, ketemu dimana ?" kataku
" Cafe Inka jam 18 : 00 " kata kara
" ok ra " kataku
Kemudian dia pun pergi kekamar untuk istirahat sejenak berhubung masih ada waktu sekitar tiga jam lagi sebelum janji bertemu dengan kara. Tania berasal dari keluarga yang berkecukupan dan sederhana tapi ia tidak pernah mengombongkan itu semua. Setelah sekian lama waktu berlalu tania pun bersiap - siap pergi ke cafe, kemudian ia pergi ke ruang tamu terlihat dari kejauhan wanita paru baya yang sedang duduk sambil menonton TV. ia pun menghampiri wanita itu kemudian pamitan, wanita itu ialah ibu yang sangat dia cintai.
" bu aku pergi dulu ya " kataku
" iya, hati - hati ya tania " kata ibu
Dia pun pergi menuju Cafe Inka dengan menggendarai mobil, butuh waktu 30 menit untuk sampai ke Cafe Inka. Ia pun telah berada di depan Cafe Inka kemudian ia memarkirkan mobil. Dia melangkahkan kaki menuju Cafe tersebut dan duduk disalah satu kursi. Terlihat dari kejauhan seorang wanita yang berjalan ke arah tania sambil tersenyum kemudian dia duduk di sebelah tania.
" tania makin cantik aja kamu " kata kara sambil tertawa
" kamu juga kara. kenapa kamu ngajak ketemu ? " kata ku
" iya, aku mau bilang kalau aku baru pindah kesini " kata kara
" oh ya bagus dong " kata ku (datar)
" kamu nggak pernah berubahnya, udah berapa lama kita nggak ketemu ya. aku senang sekali kita bisa ketemu sekarang tan " kata kara
" aku juga tan. kalau berubah power ranger dong hahahaaha " kataku sambil tertawa
Setelah lama berbicang - bincang dengan kara tidak terasa jam sudah menunjukkan pukul 10 : 52, waktunya untuk pulang kerumah jika tidak tania bisa di marahi oleh ayah dan ibu dirumah. Mereka pun memutuskan untuk pulang.
" oh iya kara aku pulang dulu ya. besok aja kita lanjutkan ya. " kataku
" iya tan, aku juga mau pulang " kata tania
Dia pun berjalan menuju parkiran mobil meninggalkan kara yang sedang membayar tagihan. ia pun melajukan mobil di jalan yang masih ramai sambil menyalakan lagu kesukaannya. Setelah beberapa menit sampailah ia didepan rumah yang benuansa klasik tersebut dan kemudian memarkir mobil. Ia memasuki rumah tersebut saat membuka pintu terlihat ibu dan ayah sedang duduk di ruang tamu dengan wajah yang seakan - akan ingin menelan tania saat ini juga. Tania pun mendekati ayah dan ibu dengan wajah ditekuk karena ia memang salah telah pulang selarut ini.
" dari mana saja kamu selarut ini baru pulang " kata ayah sedangkan iu hanya memperhatikan ayah.
" dari Cafe Inka yah, aku ketemu sama kara " kataku
" iya, tapi kenapa kamu sampai pulang selarut ini tania ? " kata ayah
" maaf yah. tania tadi keasyikkan ngobrol sampai lupa waktu " kataku
" iya, tapi jangan diulangi lagi ya. sekarang kamu bersihkan diri terus tidur "kata ayah
" iya yah " kataku
Dia pun pergi menuju kamar meninggalkan ayah dan ibu di ruang tamu kemudian melakukan apa yang ayah perintahkan. Apapun alasannya pada dasarnya aku memang salah karena pulang telat malam ini. Orang tuanya sangat takut jika terjadi sesuatu pada anak semata wayangnya itu, mereka sangat mengetahui bahwa tania sangat mudah percaya pada seseorang jika telah menjadi teman, tapi pada nyatanya orang yang tersebut membuat tania sedih. dia telah berada dalam alam bawah sadar yang indah.
Kriiiiiiiiiiiiiiiiiingggggg ..............................
Suara alarm membangunkan dia pagi ini, perlahan ia membuka mata menyesuaikan cahaya yang masuk ke matanya. Terdengar suara langkah kaki dari luar kamar yang semakin mendekat dan perlahan membuka pintu kamar sedangkan ia sedang duduk di pojok kamar sambil mengambil handuk.
" tania, waktunya bangun sayang. Bukannya hari ini kita akan pergi ke puncak nak ? " kata ibu sambil tersenyum
" iya bu " kataku (menuju kamar mandi)
Ibu pun pergi meninggalkan aku sendiri di kamar sedangkan aku masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Jalan ke puncak, kegiatan rutin ini dilakukan untuk berkumpul dengan keluarga setelah sibuk dengan pekerjaan masing - masing. Ayahnya pemilik perusahaan internasional sedangkan ibunya pemilik butik terkenal tapi mereka tidak pernah lupa mengawasi putri semata wayangnya itu.
Setelah itu dia memilih baju yang akan di pakai hari ini sambil bercermin, tania emang selalu memilih baju ketika liburan dengan keluarga. Dia pun pergi menuju ruang tamu sambil membawa tas berwarna biru laut yang terlihat elegan dengan gaun berwarna putih. Ibu sedang berdiri di depan pintu keluar dengan senyuman yang terlukis di bibirnya sambil berkata " sudah siap sayang" sedangkan ayah duduk sedang duduk di kursi pengemudi.
" udah bu, apakah ibu telah menunggu lama ? " kataku berjalan mendekati ibu sambil tersenyum.
" tidak, kamu tepat waktu. sana masuk ke mobil " kata ibu kemudian mengunci pintu.
Tania pun masuk ke dalam mobil begitupun dengan ibu sedangkan ayah mulai melajukan mobil dengan kecepatan stabil. Selama perjalanan menuju puncak aku dan ibu selalu berceria tentang hari yang kita lalui sedangkan ayah hanya terseyum melihat anak dan istrinya, bagaimana tidak istriku sudah seperti anak muda yang sedang bercanda gurau dengan teman sekolah.
Akhirnya mereka sampai di puncak dengan wajah bahagia, ayah memarkirkan mobil sedangkan tania membatu ibu membawa barang kedalam vila. Dia pun menuju kamar lalu menjatuhkan diri dikasur yang berukuran king dan memutuskan untuk tidur sejenak.
Ayah menuju ruang tamu mencari keberadaan istri dan anaknya tetapi ia hanya menemukan istrinya yang sedang sibuk menyiapkan makan siang di dapur. Ayah pun menghampiri ibu sambil berkata " bu, dimana tania ?" kemudia ibu hanya menoleh sebentar lalu berkata " dalam kamar kali yah, kasian dia tu kecapekan karena perjalanan jauh". Saat ayah telah berada disamping ibu, ia pun memperhatikan istrinya itu dengan seksama tanpa mengedipkan mata membuat ibu tersipu malu. ayah sangat senang ketika melihat ibu tersipu malu, kemudian ia berlalu meninggalkan ibu di dapur.
Ayah pun menuju kamar tania untuk melihat anak semata wayangnya itu, sesampai ia didepan kamar tania. Kemudian ayah membuka pintu kamar dan terlihat seorang gadis cantik yang telah berada dalam dunia mimpi yang indah, seketika terlukis senyuman ayah saat melihat putrinya itu. Setelah itu ayah menutup pintu kamar tania secara hati - hati agar putrinya itu tidak terbangun, lalu ayah pergi ke ruang tamu dan menyalakan televisi.
Ibu pun telah selesai menyiapkan makan siang, kemudian ia pergi keruang tamu untuk mengajak ayah makan siang. ibu pun berkata " yah, ayo makan siang. ibu pergi kekamar tania dulu". Ayah pun berkata " bu, biarin aja tania istirahat. nanti dia bangun sendiri kok untuk makan, kita makan duluan aja ya. lagian kita udah lama tidak makan berdua kan. Kemudian ibu setuju dengan perkataan ayah kemudian mereka menuju ruang makan.
Ayah dan ibu makan sambil berbicara tentang tania, karena terlalu asyik mereka tidak menyadari bahwa tania telah berada di samping mereka. Tania pun duduk mengambil makanan yang berada di meja sambil berkata " ayah sama ibu lagi ngomongin aku ya".
Ayah hanya tertawa sedangkan ibu lanjut makan kemudian ayah menatap tania " tania kamu kebiasaan buat kaget". Tania hanya tertawa, lalu menghabiskan makanannya. Setelah selesai makan ayah dan ibu mengajak tania pergi ke pasar malam.
Mereka telah berada dipasar malam, terlihat seseorang yang sedang bercengkrama, ada juga yang hanya berjalan sendiri. Dia pergi mengajak ayah dan ibu ke dalam pasar malam lalu memainkan permainan yang ada sampai masuk kerumah hantu. Mereka sangat bahagia terlihat di wajahnya yang selalu tersenyum.
Malam semakin larut ayah dan ibu memutuskan untuk pulang begitupun dengan tania yang merasa sangat lelah. mereka pun telah sampai di vila, tania langsung menuju kamar lalu langsung tidur sedangkan ayah dan ibu langsung pergi kekamar untuk beristirahat.
Suka dengan artikel ini? Ajak temanmu membaca :D