Korupsi: Pengertian, Ciri, Bentuk, Faktor, Dan Contoh Kegiatan

apa itu korupsi

Pengertian Korupsi

Dalam ilmu politik, korupsi diartikan sebagai keputusan kepemimpinan dan administrasi, ekonomi atau politik, baik yang disebabkan oleh diri sendiri atau orang lain, yang ditujukan untuk memperoleh keuntungan pribadi, sehingga menimbulkan kerugian bagi masyarakat umum, perusahaan, atau pribadi lainnya.

Para pakar ekonomi memakai resolusi yang tentuny lebih konkret terkait dengan transisi yang menguntungkan (antara ketidakseimbangan materi atau nonmateri, prestasi dan kontraprestasi), yang dimana terjadi secara diam-diam dan juga secara sukarela, yang diterjemahkan norma-norma yang berlaku, dan setidaknya merupakan salah satu penyalahgunaan jabatan ataupun juga wewenang yang dipunyai oleh salah satu pihak yang dimana terlibat dalam bidang umum dan juga swasta.

Ciri-Ciri Korupsi

pada saat membahas tentang korupsi, maka di mana pun dan kapan pun itu, korupsi memiliki ciri-ciri tertentu, sebagai berikut.
  • Suatu saat pengkhianatan terhadap kepercayaan.
  • Penipuan terhadap badan pemerintah, lembaga swasta, atau masyarakat umum. 
  • Dengan sengaja melalaikan kepentingan umum untuk kepentingan khusus. 
  • Dilakukan dengan rahasia, dikeluarkan dalam situasi di mana orang-orang berkuasa atau bawahannya menganggapnya biasa. 
  • Melibatkan lebih dari satu orang atau pihak. 
  • Adanya bunga dan untung bersama, dalam bentuk uang atau yang lain.
  • Terpusatnya kegiatan (korupsi) bagi mereka yang dimana menghendaki keputusan yang pasti dan juga bagi mereka yang bisa mempengaruhinya.
  • Adanya usaha untuk melakukan tindakan korup dalam bentuk-bentuk pengesahan hukum
  • memperlihatkan fungsi ganda yang dimana bersifat kontradiktif bagi mereka yang terbukti melakukan korupsi.


Bentuk-Bentuk Korupsi

Korupsi terjadi dalam berbagai bentuk. Menurut Yves Meny, bentuk-bentuk korupsi adalah sebagai berikut:

1. Korupsi jalan pintas, yaitu korupsi dalam hal penggabungan uang negara, interaksi ekonomi dan politik, sektor ekonomi membayar untuk keuntungan politik. Terkait dengan korupsi ini adalah kasus para pengusaha yang meminta UU Perburuhan tertentu diberlakukan atau meminta peraturan-peraturan yang menguntungkan usaha tertentu tidak direvisi. Partai politik mendapat banyak uang dari balas jasanya. Korupsi jenis pertama ini mendekati perbandingan dengan money politic. Bentuk korupsi ini berbeda dari korupsi upeti karena sifat konstitusional politiknya lebih menonjol.

2. Korupsi upeti, merupakan bentuk korupsi yang diakibatkan oleh jabatan strategis. Berkat jabatan tersebut, seseorang mendapatkan persentase dari berbagai kegiatan, baik ekonomi, politik, budaya; Bahkan upeti dari bawahan, Kegiatan-kegiatan lain atau jasa dalam suatu perkara. Contoh korupsi ini adalah upaya mark-up (memanipulasi angka, nilai, harga, uang, menjadi lebih tinggi)

3. Korupsi kontrak, merupakan korupsi dalam upaya untuk bisa mendapatkan proyek ataupun juga pasar. Contoh korupsi ini adalah usaha untuk bisa mendapatkan fasilitas pemerintah.

4. Korupsi pemerasan, yaitu korupsi yang terkait dengan Keamanan dan kewajiban-gejolak internal dan eksternal, pencantuman nama perwira tinggi militer dalam dewan komisaris perusahaan, penggunaan jasa keamanan pada perusahaan-perusahaan multinasional, pemeras langsung terhadap perusahaan dengan permintaan keamanan. Contoh korupsi ini adalah peluang peluang saham kepada orang-orang kuat untuk menentang akusisi perusahaan yang tidak beralasan.

Faktor-Faktor yang Mendorong Korupsi

Faktor-faktor yang Mendorong Korupsi dapat terjadi karena ada faktor-faktor berikut.
  • Kedekatan sistem serta kontak yang dimana sangat intensif antara ekonomi dan administrasi.
  • Arus informasi yang masuk tidak mencolok.
  • Pemusatan kompetensi pada pekerja ahli tertentu dengan ruang gerak yang memungkinkan mereka mengambil keputusan.
  • Batasan yang lolos antara hal-hal yang dapat diterima secara sosial dan tindakan yang diambil hukum.
  • Kurangnya kesadaran korban bahwa mereka telah diperlakukan secara tidak adil.

Contoh Kegiatan Korupsi

Contoh Kegiatan Korupsi dapat terjadi dalam berbagai hal, jika kita memutuskan, ada bagian-bagian tertentu di mana korupsi sering terjadi. Bagian-bagian yang dipertimbangkan sebagai pemicu utama korupsi adalah bagian-bagian yang terkait dengan penyediaan ijin, dana, dan pengadaan barang. Korupsi terjadi tanpa diketahui, mulai dari tingkat pemerintahan hingga rakyat kecil. Berikut ini contoh-contoh korupsi yang terjadi di bidang Eksekutif, legislatif, dan yudikatif.

contoh kegiatan korupsi di indonesia

Berbagi
Suka dengan artikel ini? Ajak temanmu membaca :D
Posting Komentar