Implikasi Integrasi Teknologi


www.wnputrio.com

Implikasi integrasi teknologi memiliki dua tujuan antara lain untuk pemahaman yang timbul oleh penerapan teknologi dalam lingkungan perusahaan dan memberikan pengetahuan yang berkaitan dengan manajemen perubahan dalam proses integrasi teknologi.

Bila perusahaan telah berhasil menentukan kebutuhan teknologi baru maka perusahaan itu baru memenangkan setengah peperangan. Agar bisa menikmati manfaat dari teknologi perusahaan harus mengimpletasikan teknologi serta mengintegrasikan kedalam sistem yang sedang berjalan.

Masalah Pra Implementasi

A. Keselarasan Tujuan
Keputusan untuk membuat sebuah teknologi baru tidak dibuat dalam ruang hampa. Keputusan tersebut harus dibuat untuk mencapai tujuan - tujuan usaha. Komitmen manajemen, sebuah dukungan keuangan dan ketersediaan ahli yang cukup memadai sekedar untuk mengadopsi teknologi baru secara teknis, tetapi hal ini tidak dapat menjamin terjadinya optimisasi strategis.

B. Kampiun Proyek
Keberhasilan implementasi sebuah teknologi baru membutuhkan dukungan kampiunn proyek, dimana manajer senior mempunyai kedudukkan tinggi dan bersedia mengambil risiko yang timbul akibat pengadopsian teknologi baru serta mampu menjual gagasan kepada orang lain.

C. Rencana Pelaksanaan
1. Untuk memahami situasi yang sedang dihadapi sebelum melakukan implementasi
    teknologi baru.

2. Proses mengintroduksi teknologi baru yang memerlukan rencana praktis untuk memberikan
    perhatian pada kebutuhan karyawan. Ada beberapa langkah pokok dalan proses ini, antara lain.
  • Mengidentifikasi kelompok sasaran.
  • Menentukan analisis resistensi terhadap perubahan teknologi. 
  • Memperkirakan kemampuan teknologi untuk berubah.
  • Menentukan kapasitas dan sumber daya untuk mendukung perubahan.
  • Menentukan ruang lingkup berubahan.
  • Menentukan departemen, seksi dan perorangan yang akan terlibat dalam perubahan.  
  • Menentukan ruang lingkup berubahan. 
  • Menyusun rencana perubahan yang berkaitan dengan waktu, metode, keterlibatan masyarakat \, tanggungj awab karyawan, komunikasi dan lain sebagainya. 
3. Generic project plan digunakan untuk melandasi hal - hal berikut.
  • Rangkuman ialah ringkasan tentang tujuan, ruang lingkup proyek, dan aneka tolak ukur. 
  • Tujuan ialah rumusan secara terperinci, keuntungan, sasaran kompetisi dan sasaran teknis.
  • Pendekatan teknis dan manajerial.
  • Jadwal kerja dan milestone events.
  • Sumber daya berupa estimasi kebutuhan fasilitas, peralatan dan budget. 
  • Personil ialah tenaga ahli, keahlian sosial, kebutuhan pelatihan dan persoalan rekrutmen.
  • Prosedur evaluasi ialah metode yang digunakan untuk memantau, mengumpulkan, menyeleksi dan kemajuan proyek.
  • Permasalahan ialah gambaran tentang segala sesuatu yang memiliki kemungkinan besar dapat memberikan pengaruh negatif pada proyek.

Faktor - faktor Non Teknis yang Mempengaruhi Implementasi Teknologi Baru

1. Strategi sumber daya manusia, teknologi baru memerlukan praktik SDM yang baru juga. Ada dua
    pendekatan dalam sumber daya manusia, antara lain.
  • Pendekatan teknis ialah sumber daya manusia yang didasari oleh pengawasan dan pengendalian.
  • Pendekatan komitmen ialah usaha untuk memadukan karyawan dengan teknologi dalam sebuah sistem sosio teknikal.
2. Budaya organisasi
Berkaitan dengan kepercayaan dan nilai yang dianut tenaga kerja didalam organisasi. Budaya organisasi ialah perangkat lunak dari struktur organisasi, dapat tumbuh dari sistem komunkasi, pelatihan dan hubungan tenaga kerja manajemen. Budaya organisasi juga diartikan sebagai suatu alat yang dapat memperlancar penerapan teknologi. Seluruh karyawan memiliki peran sesuai fungsinya untuk meletakkan nilai - nilai umum yang berlaku diperusahaan dan menerapkan kualitas sebagai bagian dari tugasnya.

Pengelolaan Perubahan Teknologi

1. Resistensi terhadap perubahan
a. Resistensi karyawan
Teknologi basru dapat mempengaruhi karyawan secara psikologis melalui perubahan desain tugas, interaksi sosial dan pemutusan hubungan kerja. Implikasi bisa bersifat negatif maupun positif.  Pengaruh psikologis berkaitan dengan persepsi, realita, pemahaman dan ketidakpastian.

b. Resistensi manajemen madya
Pada saat mengoperasikan teknologi dapat menimbulkan kebutuhan perusahaan akan struktur organisasi, manajer madya dan penyelia. Dalam menghadapi perubahan teknologi di tempat keja kemungkinan manajer akan bersikap mendukung atau menolak perubahan tersebut, dimana tergantung pada tipe kepribadian manajer. Ada dua tipe manajer secara umum, antara lain.
  • Tipe kepribadian promotor, yang mempunyai tiga sifat, antara lain. Participant ialah menyadari tanggung jawab terhadap keberhasilan proyek, mover ialah berusaha menyingkirkan yang menghalagi, shaker ialah peluang dan usaha untuk merealisasikannya.
  • Tipe kepribadian inhibitor, ada beberapa karakteristik yang, meliputi spectator ialah merasa puas dan tidak tertarik dengan teknologi baru, protector ialah sangat memperhatikan kepentingan serta kerugian yang akan di alami, doubter ialah tidak yakin dengan kemampuan teknologi baru, worrier ialah cemas terhadap perangkat keras dan tidak memahami perangkat lunak teknologi baru, switcher ialah mendelegasikan tanggung jawab pada orang lain. 
c. Stategi perubahan
Tekanan eksternal mengakibatkan perusahaan harus melakukan adopsi teknologi. Lingkungan internal dalam melakukan adopsi teknologi baru perusahaan bisa mendapat tekanan dari penolakan beberapa pihak.

d. Pengelolaan perubahan
Perubahan ialah proses yang harus dikelola dengan baik sehingga perlu dicari metode yang sesuai sehingga perubahan berjalan dengan baik. Pemilihan metode tergantung pada tujuan serta hasil yang diharapkan.

e. Gaya manajemen yang selaras
Ada beberepa penyebab kegagalan dalam mengimplementasikan teknologi baru, antara lain.
  • Incompetence ialah kekurangan pengetahuan dan keahlian dengan persoalan yang dihadapi.
  • Narrow vision ialah mamajemen cepat merasa puas atas apa yang didapatkan. 
  • Short-term control ialah sikap manajemen yang kurang toleransi terhadap kritik. 
  • No-big picture yaitu kurang perhatian terhadap detail.
  • Omission errors yaitu kekurangan informasi. 
  • Ignorance of external environment yaitu kurang mengendalikan informasi. 
 Gaya manajemen selaras memiliki enam karakteristik yang meliputi.
  • Merumuskan tujuan secara jelas dan mengkomunikasikan dengan baik.
  • Mengurangi ketidakpastian.
  • Menciptakan sistem ganjaran yang mendorong fleksibilitas dan inovasi. 
  • Orientasi pemecahan masalah.
  • Komitmen yang kuat pada pengembangan sumber daya manusia.
  • Menciptakan suasana saling percaya dan menghargai keterbukaan. 

2. Pelaksanaan integrasi teknologi, hal ini dapat dilaksanakan secara perlahan atau cepat.
3. Landasan umum implementasi teknologi baru.
Berbagi
Suka dengan artikel ini? Ajak temanmu membaca :D
Posting Komentar