Teknik Pengamatan dan Pengertian Metode Subaskom

apa itu metode subaskom

Penyelia K3 perlu untuk melihat pengawas lini cara melakukan inspeksi/audit K3 apabila berada diarea yang tengah diinspeksi/ audit. Berikut adalah beberapa metode yang bisa digunakan untuk membantu:
  • Penyelia K3 mengajak pengawas lini untuk melakukan inspeksi/ audit K3 bersama.
  • Mendiskusikan hasil pengamatan bersama.
  • Mendiskusikan pengamatan sebagai penyelia K3.
  • Menunjukkan pengawas lini bagaimana menjaga catatan pengamatan untuk mereka sendiri.
Beberapa hal yang juga harus diperhatikan adalah pelanggaran K3 yang dilakukan pekerja. Terdiri dari beberapa kategori pelanggaran, diantaranya adalah sebagai berikut:
  • Alat kerja dan peralatan
  • Prosedur
  • Posisi dan tindakan pekerja pada saat bekerja
  • Kerapian
  • Alat pelindung diri
Biasanya penyelia K3 tidak akan bisa melakukan semua pelatihan untuk pengawas lini. Perlu untuk mengatur program pelatihan inspeksi/audit K3 termasuk bila diperlukan pelatih dari luar organisasi.
Dan pada dasarnya yang menjadi tujuan utama dari dilakukannya pengamatan adalah supaya pekerja mengtahui tindakan tidak aman yang sudah dilakukan dan selanjutnya mereka komit untuk bekerja dengan aman. Pada saat melaksanakan pengamatan pada lapangan, perlu untuk dilakukannya prinsip-prinsip dialog K3 berikut:
  • Memberitahu identitas anda dan juga apa yang anda lakukan.
  • Memberikan komentar positif ataupun penghargaan terhadap perilaku ataupun kondisi aman yang sudah terlihat pada lokasi pekerjaan tersebut.
  • Mendorong untuk memahami dan juga menumbuhkan cara kerja aman.
  • Jangan terlalu terburu-buru untuk diskusi, lakukan dengan perlahan.
  • Meminta mereka untuk menjelaskan pekerjaan yang sedang dikerjakan dan juga bahaya dari pekerjaan tersebut.
  • Apabila pekerja tidak mengerti akan bahaya pekerjaan, berikan koreksi tindakan dan juga kondisi tidak aman yang sudah terlihat.
  • Berikan pertanyaan terbuka (mulailah dengan apa, mengapa, dan bagaimana).
  • Mengucapkan terimakasih atas partisipasi para pekerja.
  • Mendorong pekerja untuk mendiskusikan hal yang  perlu untuk diperhatikan terkait dengan aspek keselamatan dan juga ide-ide yang bisa ditawarkan.
  • Berusaha untuk lebih banyak mendengarkan, jangan menggurui.
Observasi dan juga intervensi perlu dilakukan secara sistematis, yaitu dengan tahapan yang dinamakan dengan SUBASKOM. Lalu apa yang dimaksud dengan SUBASKOM? Apa kepanjangan dari SUBASKOM?

Berikut adalah penjelasan dari SUBASKOM, dan juga langkah-langkah SUBASKOM yang dilakukan:

S = Salam
Mendekati pekerja yang sedang melakukan aktivitas. Pada saat ini buatlah situasi agar orang yang sedang diintervensi menjadi nyaman. Mintakan pekerja tersebut untuk menghentikan pekerjaannya untuk memperkenalkan diri dengan mengucapkan apa kabar dan tersenyum ramah. Terangkan apa yang sedang anda kerjakan dan mengapa pengamatan ini dilakukan. sementara. Berikan "Salam"  untuk memperkenalkan diri dengan mengucapkan apa kabar dan senyum dengan ramah.

U = Uraikan
Minta "Uraikan" apa pekerjaannya dan tahapan apa yang sedang dikerjakan. Hargai/puji perilaku aman yang ditemui. Mulai dengan memberikan komentar yang positif.

B = Bahaya
Tanyakan "Bahaya" yang ada dalam pekerjaannya, insiden terburuk yang mungkin saja bisa terjadi dan juga bagaimana hal tersebut bisa terjadi. keahlian dalam mendengarkan merupakan sebuah strategi komunikasi yang fundamental.

A = Alasan
Minta mereka menjelaskan apa "Alasan" perilaku tidak am bisa terjadi di dalam aktivitas yang sedang dikerjakan, perlu tahu latar belakang perilaku mereka, tidak hanya fakta dalam pekerjaan. Perlu didorong untuk memberi banyak informasi melalui hal yang terlihat, dan coba bedakan antara penyebab perilaku tidak amannya dan simtom perilaku mereka. Misalnya penggunaan Alat Pelindung Diri, mungkin mereka kesulitan menemukan Alat Pelindung Diri, tidak nyaman dipakai, atau tidak tahu apa akibat tidak memakai Alat Pelindung Diri. Yang penting di sini adalah perbedaan solusi dengan masalah yang ditemui. Misalnya, kita perlu mempersiapkan Alat Pelindung Diri yang tahan lama. Atau perlu diberikan training agar pekerja mengerti mengapa penting memakai Alat Pelindung Diri.

S = Saran
Tanyakan, apa "Saran" dari pekerja terkait agar perilaku tidak aman bisa dihindari atau bentuk tindakan koreksi yang bisa dilakukan. Benar-benar diperlukan keinginan dari diri pekerja tersebut untuk menyampaikan solusi untuk mengatasi masalah ini. Perlu dipancing agar ide untuk mengatasi solusi datang dari pekerja sendiri karena ide yang datang dari diri sendiri akan membuat mereka terdorong untuk melakukannya. Orang komit melakukan sesuatu kalau idenya datang dari diri sendiri. Jadi, pada dasarnya auditor harus membiarkan pekerja mencari dan mengatasi permasalahan sendiri.

KOM = Komitmen
Dapatkan komitmen untuk bertindak mengoreksi perilakunya. Pekerja terkait perlu mendorong pekerja lapangan untuk menyampaikan pernyataan sendiri untuk berubah. Mudah bagi orang untuk mengatakan “Ya, oke saya mengerjakannya salah”. Tetapi pekerja juga perlu untuk merealisasikan penyesalan-nya tersebut menjadi tindakan perbaikan sesuai dengan yang telah diucapkannya sendiri.

Inspeksi ataupun audit tidak perlu dilaksanakan setiap waktu. Yang paling penting adalah selalu menjaga mata terbuka dan waspada akan datangnya bahaya, dan juga melakukan komunikasi yang efektif untuk bisa menghindari konflik. Feedback atau masukan yang diberikan selama proses observasi lapangan bukan satu-satunya cara. Bisa juga diberikan pada saat rapat K3, pelatihan dan saat rapat produksi.
Berbagi
Suka dengan artikel ini? Ajak temanmu membaca :D
Posting Komentar