Sistem, Jenis, Sifat, Muatan, Koloid Pelindung, Koloid Liofi dan Liofob Serta Pembuatan Sistem Koloid

www.wnputrio.com

Sistem koloid Ialah campuran yang keadaannya terletak antara larutan gula dan suspensi. Perbandingan sifat larutan, koloid dan suspensi ialah sebagai berikut.


Sistem koloid memiliki hubungan erat dengan kehidupan sehari - hari. Dalam kehidupan, koloid terdapat pada darah, susu, keju, nasi, roti,cat dan lain- lain.

A. Jenis Koloid 
Sistem koloid ialah pencampuran antara dua zat yang terdiri dari komponen zat terlarut dan komponen pelarut. Komponen zat terlarut ialah fase terdispersi sedangkan komponen pelarut ialah medium dispersi. Berdasarkan wujud fase terdispersi dan medium perdispersi dikenal delapan macan koloid.

B. Sifat Koloid 
1. Efek Tyndall (Jhon Tyndall 1820 - 1893) 
Ialah adanya gaya penghamburan berkas cahaya oleh partikel - partikel koloid. Jika berkas cahaya dijatuhkan kedalam sistem koloid maka cahaya akan dihamburkan. Jika seberkas cahaya dijatukan kedalam sistem larutan maka cahaya akan diteruskan. Pada kehidupan sehari-hari efek tyndall dapat diamati pada sorot lampu mobil pada saat malam berkabut / sorotan proyektor dalam gedung bioskop. 

2. Gerak Brown (Robert Brown 1773 - 1858)
Mikroskop difokuskan pada suatu dispersi koloid yang disinari secara tegak lurus terhadap sumbu mikroskop maka akan terlihat partikel - partikel yang bergerak lurus tapi tidak menentu (zig - zag).


C. Muatan Koloid 
1. Elektroforesis  
Partikel koloid yang dapat bergerak dalam medan magnet listrik, partikel koloid tersebut bermuatan. Elektroforesis ialah pergerakkan partikel koloid dalam medan listrik, dimana partikel yang bermuatan negatif bergerak menuju anoda (elektroda positif) sedangkan partikel yang bermuatan positif bergerak menuju katoda (elektroda negatif).

2. Adsorpsi
Ialah partikel yang memiliki kemampuan menyerap ion atau muatan listrik pada permukaannya. ada beberapa contoh pemanfaatan sifat adsorpsi, antara lain. 

a. Penyembuhan sakit perut yang diakibatkan oleh bakteri patogen dengan menggunakan sebuk karbon / oralit. 
b. Penjernihan air keruh dengan tawas.
c. Penjernihan cairan tebu pada saaat pembuatan gula pasir.

3. Koagulasi 
Ialah koloid dapat distabilkan oleh muatannya jika muatan koloid dilucuti maka kestabilan akan berkurang maka akan menyebabkan koagulasi atau penggumpalan dimana terjadi pengendapan partikel koloid. Ada beberapa cara yang dilakukan dalam proses koagulasi, antara lain. 

a. Cara mekanik ialah dengan mengumpalkan koloid melalui pemanasan, pendinginan  dan pengadukkan, dimana proses ini mengurangi  jumlah ion / molekul yang ada disekeliling partikel koloid sehingga pertikel koloid satu dengan yang lain saling bergabung untuk membentuk partikel yang lebih besar kemudian mengendap.

b. Cara kimia ialah dengan menambahkan zat - zat kimia, dimana partikel koloid mengisap ion yang muatannya berlawanan sehingga partikel koloid menjadi netral kemudian mengendap. Contoh lateks digumpalkan dengan asam formiat. 


D. Koloid Pelindung
Koloid ini akan melindungi yang lain dari proses koagulasi, dengan cara membentuk lampisan disekeliling partikel koloid yang dilindungi. Koloid ini banyak digunakan untuk pembuatan bahan - bahan yang termasuk koloid, meliputi cat, tinta, es krim dan lain-lain. 


E. Koloid Liofil dan Liofob 
Koloid liofil ialah suka cair sedangkan liofob ialah benci cair. Jika medium dispersi berupa air maka kedua koloid ini ialah koloid hidrofil dan koloid hidrofob. 


F. Pembuatan Sistem Koloid 
1. Cara kondensasi
Partikel - pertikel larutan sejati bergabung menjadi partikel - partikel koloid. 

a. Cara kimia 
Partikel koloid terbentuk dari partikel larutan sejati melalui reaksi kimia, seperti redoks dan hidrolisis.  

b. Cara fisika
Menurunkan kelarutan zat terlarut dengan cara mengubah pelarut atau mendinginkan larutan. contoh sol berelang dalam air. 

2. Cara dispersi 
ialah pembuatan sistem koloid dengan mengubah partikel - pertikel kasar menjadi partikel koloid. Perubahan pertikel kasar menjadi koloid dapat dilakukan dengan cara berikut.

a. Cara mekanik
ialah dilakukan dengan cara pemecahan dan penggilingan menggunakan penggilingan koloid. Secara sederhana dapat menggunakan lumpang dan alu kecil. Zat dispersi diaduk bersama dengan medium dispersi sampai terbentuk koloid. 

b. Cara peptisasi
ialah dengan menambahkan zat peptisasi (pemecah) kedalam butir - butir kasar sehingga memecahkan gumpalan - gumpalan endapan menjadi pertikel - pertikel koloid. 

c. Cara dispersi dalam gas 
ialah penyemprotan cairan menggunakan alat atomizer (pengatomi) / membentuk aerosol, seperti penyemprot parfum, inteksida dan lain sebagainya.

Berbagi
Suka dengan artikel ini? Ajak temanmu membaca :D
Posting Komentar