Pengendalian Gerakan Manusia oleh Sistem Saraf

gerakan sistem saraf dan pengendaliannya

Winter menyatakan bahwa seluruh aktivitas tubuh manusia diatur dan dikendalikan oleh sistem susunan saraf. Maka dari itu para ergonomi harus memiliki pengetahuan tentang sistem saraf manusia untuk beberapa alasan sebagai berikut.
  • Perkenalan waktu reaksi dan umpan balik dari indera yang bersifat motorik terhadap kecepatan pengoperasian sistem Manusia - mesin. 
  • Kemampuan yang bersifat motorik dapat dilakukan dengan cara pengembangan "kondisi rileks" pada sistem saraf.
  • Signal elektrik ialah berupa implus (pesan ransangan) dapat menyebabkan kerja otot yang berasal dari sistem saraf dimana berfungsi untuk mengidentifikasi aturan kerja otot pada gerakan tertentu. Analisis yang dilakukan pada signal tersebut dapat membantu secara dini untuk medeteksi kelelahan. 
  • Memahami perubahan yang terjadi disekitar kita, dimana hal tersebut dilakukan oleh alat - alat indera, meliputi mata, hidung, telinga dan kulit.
  • Mengawasi tanggapan atau reaksi kita terhadap keadaan sekitar.
  • Mengawasi kerja organ - organ tubuh, sehingga semuanya bekerja bersama pada kondisi dan kecepatan yang tepat, agar tubuh tetap sehat dan aman. 
  •  

Bagian - bagian Susunan Saraf

Saraf manusia terdiri dari otak, sumsum tulang belakang dan urat - urat saraf. Sumsum tualng belakang dan urat - urat syaraf  membentuk susunan saraf pusat. Susunan saraf tepi ialah gabungan antara beribu serabut syaraf yang dibungkus oleh jaringan pengikat urat saraf menuju seluruh tubuh.

Susunan saraf tepi terdiri dari saraf sensorik dan motorik. Saraf sensorik berfungsi untuk mengirim implus (pesan - pesan ransangan) dari sensor ke penerima sumsum tulang belakang, sedangkan saraf motorik bertugas untuk mengirim implus dari sumsum tulang belakang ke otot.

Sistem saraf pusat terdiri dari otak, sumsum tulang belakang dan sistem saraf otonom. Saraf otonom digunakan untuk mengendalikan otot jantung, serabut otot dan sel - sel kelenjer. Neuron ialah unit pembentuk sistem saraf yang terdiri dari badan sel dan seraput panjang. Susunan saraf berfungsi untuk melakukan pengaturan aktivitas tubuh dengan cara mengirim implus yang dibawa dari seluruh tubuh oleh serabut - serabut saraf.

Susunan Saraf Pusat

Otak ialah sebagai pusat koordinasi yang paling utama. Otak terdiri dari beberapa bagian, meliputi otak besar, otak kecil dan sumsum tulang belakang. Otak besar ialah sebagai pusat dari semua kegiatan berfikir dan pusat kecerdasan serta kehendak.  Otak besar berfungsi untuk mengendalikan semua kegiatan.

Otak kecil  ialah untuk mengatur keseimbangan tubuh dan koordinasi otot pada saat manusia melakukan aktivitas. Sumsum penghubung digunakan untuk mengatur kegiatan tubuh yag tidak disadari. Sumsum tulang belakang berfungsi untuk mengatur gerak refleks tubuh dan mengantar implus ke saraf otak.

Sistem Saraf Tepi

Sistem saraf tepi terdiri dari saraf sensorik dan motorik. Saraf sensorik berfungsi untuk mengirim implus dari sensor penerima ke sumsum tulang belakang, sedangkan saraf motorik berfungsi untuk mengirim implus dari sumsum tulang belakang ke otot. Neuron ialah unit pembentuk sistem saraf, dimana terdiri dari badan sel, serabut saraf dan cabang saraf.

Neuron motoris (motor unit) ialah cabang dari motor neuron yang membentuk sekumpulan serabut saraf. Perandingan serabut saraf sangat bervariasi antara satu jenis otot dan yang lain, dimana otot berfungsi untuk mengontrol.

Impuls neuron berguna untuk mengaktifkan semua serabut otot pada motor unit dalam satu kali komando. Serabut otot pada setiap unit tidak dikelompokkan menjadi satu tapi menyebar, sehingga jika mengaktifkan satu unit akan menghasilkan kontraksi otot yang lembut.

Neuron sensorik ialah serabut saraf tepi dari neuron akan berakhir pada receptor (saraf penerima) dengan berbagai macan tipe.

Eksteroseptor digunakan untuk mengindera lingkungan di luar tubuh dan sistem kerangka otot yang paling relevan, artinya merasakan sentuhan, panas, dingin, nyeri dan tekanan.

Interoseptor digunakan untuk mengindera kondisi dalam tubuh dan memberikan umpan balik pada posisi pergelangan tangan maupun kaki serta penegang atau pengendor.

Gerak Refleks

Ialah gerakan yang terjadi seketika sebagai reaksi yang tidak disadari terhadap suatu rangsangan. Gerak refleks terjadi ketika sensor implus lewat dari sumsum tulang belakang menuju sensor motorik yang terdekat tanpa melalui otak. Implus ransangan menstimulasi respon listrik yang sama dalam serabut otot yang dapat menghasilkan kontraksi otot. Kekuatan kontraksi pada otot di pengaruhi oleh frekuensi, dimana jika frekuensi rendah maka tidak dapat menghasilkan kotruksi sedangkan jika frekuensi diatas 50 Hz maka akan menghasilkan kontruksi.


Elektromyography

Ialah indikator untuk kelelahan otot pada daerah tertentu karena pada umumnya frekuensi rata - rata sinyal akan menurun dengann meningkatnya kelelahan. Elektromyography banyak digunakan oleh para ergonom untuk mendeteksi beban otot statis dan untuk mengukur tingkat aktivitas otot yang relevan terhadap MVC. Elektromyography dipengaruhi oleh proses metabolisme dan proses kontraksi otot.
Berbagi
Suka dengan artikel ini? Ajak temanmu membaca :D
Posting Komentar