Kebijakan K3 Untuk Meningkatkan Komitmen Dalam Aspek K3

contoh kebijakan k3 dalam aspek k3

Komitmen yang diberikan oleh manajemen puncak akan menjadikan K3 sesuatu yang penting dan juga menjamin adanya dukungan terhadap program K3.

Untuk bisa meningkatkan komitmen dalam aspek K3 penting untuk dibuatkannya kebijakan K3 yang dikeluarkan oleh manajemen puncak dan harus bisa dipahami dan juga diaplikasikan dalam kegiatan pekerja sehari-hari oleh setiap pekerja, baik itu pengawas, pekerja tingkat paling bawah, para mitra pekerja perusahaan, dan juga manajer.

Tentu tidaklah mudah untuk bisa menyadarkan para pekerja mengenai pentingnya aspek K3, maka dari itu penting untuk benar-benar diupayakan untuk bisa memberikan kesadaran dan juga mengubah sikap para pekerja mengenai pentingnya aspek K3. Manajemen puncak juga harus mengeluarkan kebijakan K3 secara tertulis dalam kalimat yang ringkas, bentuk yang sederhana dan umum, serta mudah untuk dimengerti dan juga diterima oleh seluruh lapisan pekerja.

Berikut adalah pokok-pokok isi dalam kebijakan K3 yang baik:
  1. Seluruh kecelakaan kerja haruslah diinvestigasi baik itu kecelakaan kecil ataupun besar.
  2. K3 dikelola dengan tingkat prioritas yang seimbang dengan pekerjaan lainnya.
  3. Aspek K3 tidak hanya menjadi tanggung jawab departemen bagian K3 saja, tetapi merupakan tanggung jawab seluruh pekerja dan juga pengawas lini yang paling bertanggung jawab pada area kerjanya.
  4. Kriteria kinerja dan juga promosi seorang pekerja juga ditentukan oleh aspek K3.
  5. Identifikasi bahaya dilakukan pada setiap jenis pekerjaan. Pekerjaan yang dilakukan juga haruslah dibuat dengan kondisi yang aman untuk semua orang.
  6. Pelatihan untuk semua pekerja mengenai cara kerja yang aman adalah penting. Disini manajemen bertanggung jawab untuk pencegahan kecelakaan.
Kebijakan K3 adalah salah satu komitmen, maka dari itu tidak berisi ketentuan dan juga prosedur K3. Isi kebijakan juga tidak perlu selalu banyak perubahan. Kebijakan K3 dari manajemen puncak haruslah dipromosikan secara aktif dan juga rutin oleh departemen K3 kepada seluruh pekerja.
Contohnya dengan mendistribusikan kebijakan K3 dan menempelkan atau meletakkan-nya pada tempat yang strategis agar bisa dengan mudah untuk dibaca oleh seluruh pekerja. Dimasukkan kedalam bulettin khusus K3, bulletin perusahaan, serta secara periodik memberikan kuis berhadiah yang berisikan pemahaman isi dari kebijakan K3

Tim manajemen penting untuk turun secara periodik kelapangan guna untuk memastikan seluruh pekerja tentang pemahaman isi kebijakan dan pelaksanaannya dilapangan sudah benar dan dimengerti serta dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Selalu meyakinkan bahwa kebijakan K3 benar-benar sudah digunakan sebagai pertimbangan dan juga refrensi yang standar pada setiap keputusan pekerja, dengan begitu aspek K3 tidak akan dikesampingkan oleh kepentingan pencapaian keperluan bisnis dan target operasi lainnya.

Kebijakan K3 juga bisa dibagi 2, yaitu untuk kebutuhan internal perusahaan dan juga kebutuhan komunikasi eksternal perusahaan. Kebutuhan internal biasanya lebih ditujukan untuk memberikan petunjuk atau panduan kepada para pekerja, hal yang juga penting untuk diperhatikan oleh para pekerja serta lingkungan sekitar perusahaan.

Tentu akan sangat baik sekali apabila seluruh poin yang dimasukkan dalam kebijakan K3 disiapkan oleh penyelia K3. Akan tetapi dibahas serta disempurnakan oleh tim manajemen . dengan melibatkan pihak manajemen, selain bisa meningkatkan pemahaman isi kebijakan K3 juga akan menjamin pemberian dukungan yang penuh pada tahap pelaksanaan.

Sedangkan untuk kebutuhan eksternal, kebijakan K3 tidak perlu berisikan ataupun ketentuan khusus internal perusahaan. Hal ini mempertimbangkan bahwa masyarakat luar memiliki berbagai keperluan dan juga kemampuan untuk mencerna isi dari kebijakan K3 tersebut. Akan tetapi tentu saja, pada dasarnya kebijakan internal dan eksternal tersebut haruslah konsisten satu dengan yang lainnya.
Berbagi
Suka dengan artikel ini? Ajak temanmu membaca :D
Posting Komentar