Indigo - Cerita Pendek
hai teman teman. semoga hari kalian menyenangkan, saya akan menceritakan tentang anak indigo yang selalu merasa takut karena kelebihan yang ia miliki. kalian pasti penasaran kan. langsung di baca aja ya.
malam itu sangat mencengkam membuat dia sangat takut. dia mendengar suara - suara aneh lalu dia mengikuti arah suara tersebut. suara itu membawanya menuju dapur. terlihat sesosok makhluk aneh didekat kulkas rasa takut pun menyelimuti dia lalu ia memutuskan kembali kekamar. suasana malam itu sangat mencekam.
dia menyambut mentari dengan rasa takut yang sama karena ia melihat sesosok makhluk aneh di sudut ruangan kamarnya. lalu ia memutuskan untuk mempersiapkan diri untuk menuju sekolah.
ia bernama lisa, dia merupakan anak indigo yang tidak bisa mengendalikan rasa takutnya. ia selalu hidup dalam rasa takut yang tidak ada hentinnya. ia selalu dikucilkan di sekolahnya.
saat ia memasuki area sekolah ia melihat sesosok anak sekolah yang sedang menatapnya seakan - akan anak itu ingin mengintimidasi dirinya. ia merasa sangat takut setelah itu ia menuju kelas dan duduk di tempat biasa ia duduk. lalu membaca buku yang sengaja ia bawa untuk menghilangkan rasa takut yang selalu ia alami.
setelah beberapa menit membaca buku suasana di kelas sangat riuh oleh siswa yang sedang berbincang dengan teman sebangkunya. tidak lama terdengar suara guru yang masuk ke kelas dengan suara khasnya dan tegas. guru tersebut bernama bu mega, ibu itu selalu di takuti oleh muridnya karena ketegasannya.
aku pun mengikuti pelajaran yang di berikan ibu itu dengan sedikit perasaan takut karena ada seseorang yang menatapku dengan mata yang keluar dan badan dipenuhi darah segar. Setelah sekian lama akhirnya bel istirahat pun berbunyi, semua murid dikelas tersebut tampak sangat gembira.
Murid - murid itu pun berjalan menjalan keluar ruangan untuk ke kantin, sekarang hanya tinggal dia sendiri di ruangan itu. dia pun mengeluarkan novel yang selalu ia baca dan mulai membaca saat ia sedang membaca buku ada seseorang yang memanggil namanya. ia pun menghentikan kegiatannya lalu memeriksa sekeliling ruangan ternyata ada seorang murid perempuan yang sedang berdiri di pintu masuk sambil membawa bekal.
murid itu pun mulai mendekatinya secara perlahan tingkah murid tersebut membuat ia bingung karena selama ini tidak ada yang mau berteman denganya.
" kamu lisa ya ?"kata perempuann itu
" iya, kamu siapa ya ?" kataku
" kenalkan aku mia, aku dari kelas sebelah" kata mia
" oh mia, ada apa kamu ke sini ?" kataku
" apa kita bisa berteman ?" kata mia
" baru kali ini ada yang mau ngajak aku berteman " batinku (terkejut)
" hei, kenapa diam ? aku tau kok semua tentang kamu, aku juga sama sepertimu. aku juga bisa melihat mereka. " kata mia
" oh benarkah ? truss apakah kamu takut ? " kataku
" iya, dulu aku memang takut setiap melihat mereka tapi aku selalu melawan rasa takut yang kurasakan makanya aku udah biasa aja ketika melihat mereka" kata mia
" baiklah mulai sekarang kita temanan " kataku (tersenyum)
Murid - murid itu pun berjalan menjalan keluar ruangan untuk ke kantin, sekarang hanya tinggal dia sendiri di ruangan itu. dia pun mengeluarkan novel yang selalu ia baca dan mulai membaca saat ia sedang membaca buku ada seseorang yang memanggil namanya. ia pun menghentikan kegiatannya lalu memeriksa sekeliling ruangan ternyata ada seorang murid perempuan yang sedang berdiri di pintu masuk sambil membawa bekal.
murid itu pun mulai mendekatinya secara perlahan tingkah murid tersebut membuat ia bingung karena selama ini tidak ada yang mau berteman denganya.
" kamu lisa ya ?"kata perempuann itu
" iya, kamu siapa ya ?" kataku
" kenalkan aku mia, aku dari kelas sebelah" kata mia
" oh mia, ada apa kamu ke sini ?" kataku
" apa kita bisa berteman ?" kata mia
" baru kali ini ada yang mau ngajak aku berteman " batinku (terkejut)
" hei, kenapa diam ? aku tau kok semua tentang kamu, aku juga sama sepertimu. aku juga bisa melihat mereka. " kata mia
" oh benarkah ? truss apakah kamu takut ? " kataku
" iya, dulu aku memang takut setiap melihat mereka tapi aku selalu melawan rasa takut yang kurasakan makanya aku udah biasa aja ketika melihat mereka" kata mia
" baiklah mulai sekarang kita temanan " kataku (tersenyum)
Suka dengan artikel ini? Ajak temanmu membaca :D